Selasa, 12 Januari 2016

FOBIA: Takut Yang Lebih Dari Sekedar Takut

“Idih lebay amat sih lo masa takut sama air”
“Coba kita kasih timun haha katanya dia takut sampe lari kalo dikasih timun”
“Udah gede masa masih takut gelap”

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pernahkah kalian mendengar perkataan tersebut? Atau kalian mengalami hal tersebut pada diri sendiri? Apakah ketakutan ini wajar atau tidak?

Mungkin banyak diantara kita yang sudah tidak asing dengan kata FOBIA. Tapi apa yang dimaksud dengan Fobia? Mengapa seseorang dapat mengalami Fobia? Apakah ada orang di sekitar kita yang mengalami Fobia? Bagaimana menangani phobia?

Fobia, atau lebih tepatnya Spesifik Fobia adalah sebuah ketakutan yang berlebihan atau tidak wajar dikarenakan suatu objek tertentu ( Kring, A.M., Johnson, S.L., Davidson, G. & Neale, J., 2012). Spesifik Fobia ini dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Tapi kebanyakan penderita Spesifik Fobia adalah perempuan dengan perbandingan 2:1 dengan laki-laki.

Berdasarkan DSM V, Spesifik Fobia biasa muncul pada usia 7-11 tahun dan berpucak di usia 10 tahun. Spesifik Fobia ini dapat terjadi karena adanya
  • Perkembangan dari pengalaman traumatis yang dialami oleh individu.
  • Pengamatan terhadap orang lain yang mengalami kejadian traumatis sehingga menimbulkan ketakutan pada objek tersebut.
  • Serangan panik yang tidak terduga pada situasi yang menakutkan atau mencekam.
  • Terpaparnya individu pada berbagai informasi secara intensif sehingga menimbulkan ketakutan berlebih.
Tidak semua orang yang ketakutan dapat dikatakan memiliki Fobia. Seseorang dapat dikatakan mengalami Fobia apabila ia memiliki kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan DSM V, seseorang dapat dikatakan mengalami Fobia apabila ia mengalami ketakutan dan kecemasan berlebih secara langsung yang disebabkan oleh suatu objek yang spesifik. Objek yang mereka takuti umumnya bukanlah hal yang menakutkan bagi kebanyakan orang, seperti air, darah, boneka, serangga. Ketakutan serta kecemasan mereka  ini juga mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Misalkan orang yang memiliki Spesifik Fobia terhadap air, tentunya akan sulit berhadapan dengan air, misalkan saat mandi. Apabila pada akhirnya orang tersebut jarang mandi, tentunya akan menimbulkan bau dan perasaan tidak nyaman bagi dirinya maupun orang lain. Hal terpenting lainnya yang perlu diingat adalah seseorang dapat dikatakan mengalami Spesifik Fobia apabila telah terjadi selama minimal 6 bulan.

Orang-orang dengan Spesifik Fobia akan menghindari objek-objek yang akan membuat mereka ketakutan. Bahkan saat objek tersebut masih jauh pun ia akan cenderung menghindar. Misalkan seseorang yang memiliki Spesifik Fobia terhadap ayam. Ia akan menghindari jalan-jalan yang akan mempertemukannya dengan ayam tersebut.


Orang-orang yang mengalami Spesifik Fobia sebaiknya kita bantu dan tidak kita jadikan bahan olokan. Sebab kita tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka dan apa yang mereka rasakan. Bisa saja karena olokan kita, mereka menjadi malu dan justru memperparah ketakutan mereka. Mereka yang memiliki Spesifik Fobia haruslah kita dukung dan kita beri pengertian akan ketakutan mereka yang tidak irasional secara perlahan. Dan apabila kondisi memang semakin tidak memungkinkan untuk ditangani, bawalah ke psikolog. Atau bagi kalian yang juga mengalami masalah phobia ini, janganlah ragu untuk bercerita kepada orang terdekat atau psikolog. Sebab psikolog tidak terkhususkan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa yang berat. Maka dari itu kenali diri dan jangan takut untuk bercerita :) 


From psychneuro.wordpress

Tidak ada komentar:

Posting Komentar